Posisi saat ini: Rumah / Pesan / BRI Super League: Gol Cepat dan 7 Kartu, Biang Kekalahan Pahit Arema di Kanjuruhan

BRI Super League: Gol Cepat dan 7 Kartu, Biang Kekalahan Pahit Arema di Kanjuruhan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-26 23:30:03
Dilihat:2 Pujian
Pertandingan Arema FC vs Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26-10-2025). Laga ini merupakan bagian pekan ke-10 BRI Super League 2025/26. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Malang - Arema FC gagal menghentikan rekor positif Borneo FC. Justru tim berjuluk Singo Edan itu dipermalukan di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26-10-2025). Ahmad Alfarizi dkk menelan kekalahan 1-3.

Sebuah kekalahan yang menambah rekor buruk Arema ketika main di kandang sendiri.

Dari lima laga kandang, Arema menelan tiga kekalahan. Itu terjadi dalam tiga kandang terakhir. Sebelumnya, Singo Edan dipermalukan Dewa United dan Persib Bandung.

Tanda-tanda Arema akan menelan kekalahan sudah terlihat sejak awal laga. Baru tiga menit laga berjalan, Borneo sudah mencetak gol lewat Mariano Peralta.

Tak hanya itu, ketika mengejar ketertinggalan, pemain Arema bermain terlalu agresif sehingga dua pemain harus diganjar kartu merah, yakni Julian Guevara dan Bayu Setiawan. Keduanya adalah pemain belakang.

Hanya bermain dengan sembilan orang, Arema sebenarnya masih berupaya memberi perlawanan.

Namun, sebuah risiko harus diambil Arema. Lantaran sektor pertahanan mereka meninggalkan celah yang bisa dimanfaatkan lawan, striker Borneo FC, Douglas Coutinho, menggandakan keunggulan di menit 79.

Arema sempat memperkecil kedudukan di masa perpanjangan. Dalberto Luan mencatatkan namanya di papan skor lewat penalti. Tetapi, beberapa menit berselang, Borneo FC yang menambah gol lewat Felipe Ruiz.


2 Hal yang Bikin Arema Kalah

Pemain sayap Arema FC, Paulinho Moccelin (biru), beraksi pada laga kontra Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26-10-2025). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Kekalahan ini membuat pelatih Arema FC, Marcos Santos, kecewa. Ada dua hal yang membuat timnya harus menelan kekalahan.

Pertama, gol cepat yang dicetak Borneo. Itu membuat skema permainan yang disiapkan berantakan.

"Gol cepat itu membuat kami lebih sulit. Skema yang kami siapkan terganggu," jelas pelatih asal Brasil itu.

Sedangkan faktor kedua adalah wasit. Menurut Santos, wasit Steven Poli beberapa kali merugikan timnya. Termasuk banyaknya kartu yang diberikan kepada pemain Arema.

Total ada lima kartu kuning dan dua kartu merah yang harus diterima skuad Singo Edan.

"Ketika kami berupaya untuk membalas, wasit mengganggu kami. Sebenarnya kami tidak ingin bicara tentang hal ini. Namun, banyak kartu yang kami terima memberi gangguan juga. Apalagi ada dua kartu merah," keluh Santos.


Lebih Garang setelah Kartu Merah

Striker Arema FC, Dalberto Luan, beraksi pada laga kontra Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26-10-2025). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Dari segi permainan, Arema kurang gereget di babak pertama. Kendali permainan justru dipegang tim tamu. Justru permainan Arema lebih hidup di babak kedua. Bahkan setelah Julian Guevara diganjar kartu merah, Singo Edan lebih militan.

Setelah kartu merah kedua dicabut wasit untuk Bayu Setiawan, Arema masih berupaya keras memberi perlawanan. Singo Edan bisa mencetak gol setelah menerima dua kartu merah.

"Untuk kinerja pemain di lapangan, patut kami apresiasi. Mereka berusaha keras mengejar ketertinggalan sampai menit akhir, meskipun dengan pemain yang berkurang karena kartu merah," kata Santos.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}