Jakarta Thom Haye akhirnya berlabuh ke Persib Bandung setelah sekian pekan tak punya klub paska kontraknya tak diperpanjang Almere City.
Gelandang 30 tahun itu menambah panjang daftar pemain naturalisasi yang memilih berkarier di BRI Super League 2025/2026.
Sebelumnya, Jordi Amat ke Persija Jakarta, Rafael Struick gabung Dewa United, dan Jens Raven merapat ke Bali United.
Bergabungnya Thom Haye ke kandang Maung Bandung sekaligus 'menyelamatkan' kariernya di Timnas Indonesia, mengingat pelatih Patrick Kluivert jauh-jauh hari mengingatkan kalau ia hanya memprioritaskan pemain yang memiliki menit bermain di klub.
Adapun Timnas Indonesia pada 8 dan 11 Oktober mendatang akan melakoni dua laga round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak. Thom Haye sejauh ini menjadi andalan di lini tengah dan besar kemungkinan masih masuk starting XI.
Pengalaman di Belanda
Persib menyambut gembira kehadiran Thom Haye. Playmaker berjulukan 'profesor' itu pastinya akan menjadi andalan Persib dalam mempertahankan gelar back to back serta bicara banyan di pentas AFC Champions League Two (ACL).
"Kalau Thom Haye kita tahu lah, dia metronom di tim nasional ya, dan yang pasti kami butuh kedalaman yang cukup kuat dan bagus untuk bermain di dua kompetisi. Kami juga ingin mengamankan baik itu Super League dan juga ACL," kata Adhitia Putra Herawan, Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat.
Perjalanan karier Thom Haye memang menarik untuk ditelisik. Ia pernah memperkuat sejumlah klub di Belanda, seperti AZ, Willem II, ADO Den Haag, NAC Breda, Heerenveen, dan terakhir Almere City.
Italia
Thom Haye pernah pula bermain untuk tim Italia, Lecce, pada musim 2018/2019. Di sana, ia mendapat kesempatan dalam 13 pertandingan sebelum memutuskan kembali ke Negeri Kincir Angin.
Di level timnas, nama Thom Haye sempat berkibar ketika ia jadi bagian dari Timnas Belanda U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, serta U-21. Hanya, ia gagal lanjut ke timnas senior karena persaingan yang teramat ketat.
Di Timnas Indonesia, pemain naturalisasi berdarah Belanda-Jawa-Manado sangat beken. Keputusannya menjadi WNI pada 18 Maret 2024 membuatnya menjadi idola serta panutan.
Caps di Timnas Indonesia
Setidaknya, kelahiran Amsterdam, Belanda, 9 Februari 1995, sudah mengantongi 13 caps bersama Timnas Indonesia dengan torehan dwigol.
Posisinya sebagai jenderal lapangan tengah tak tergeser, meski terjadi pergantian pelatih, dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.