Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pengamat Bola: PSSI Jangan Terlalu Masif Menaturalisasi Pemain untuk Timnas Indonesia

Pengamat Bola: PSSI Jangan Terlalu Masif Menaturalisasi Pemain untuk Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-27 12:30:03
Dilihat:6 Pujian
Logo PSSI dan Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

 

Jakarta Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo berharap PSSI tidak terlalu masif melakukan program naturalisasi untuk Timnas Indonesia.

Program naturalisasi pemain oleh PSSI kembali mendapat sorotan dari anggota DPR. Kali ini anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Aziz, yang mendesak PSSI juga untuk mengoptimalkan pembinaan di dalam negeri.

Arisal bahkan meminta program naturalisasi disetop jika Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.

Kesit, yang juga menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta ini, proses naturalisasi tersebut bukan dihentikan begitu saja.

"Saya sepakat bahwa program naturalisasi di Indonesia itu dihentikan. Tapi, stop itu artinya, dalam perekrutannya yang saat ini dari satu tahun terakhir sangat masif banget ya. Bukan hanya untuk timnas putra saja, tapi juga Timnas putri di semua level usia. Silakan saja naturalisasi dijalankan, jika memang masih ada pemain keturunan berdarah Indonesia yang masih berminat," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Selasa malam (26/08/2025).


Terlalu Masif

Calon striker naturalisasi Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra, mendapatkan kontrak profesional pertamanya. (Bola.com/Dok.FC Volendam).

Lebih lanjut, Kesit mengatakan memang tidak selamanya naturalisasi harus menjadi program yang terus dijalankan PSSI. Yang penting rogram tersebut tidak dijalankan terlalu masif.

"Saya setuju, kita jangan tergantung dengan naturalisasi. Program naturalisasi sekarang dijalankan karena menurut Pak Erick ada momentum untuk dimanfaatkan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Sampai akhirnya, sudah sejauh ini bisa melangkah ke round 4. Meskipun kita belum tahu juga apakah Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026, apakah kita melanjutkan perjuangan ke round 5 untuk mendapatkan play-off atau malah tidak lolos," ungkapnya.


Manfaatkan yang Ada, Pembinaan Lokal Jangan Lupa

Penyerang FC Utrecht, Miliano Jonathans, telah mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan karier internasionalnya bersama tim nasional Indonesia. (Bola.com/Dok. FC Utrecht)

Lebih lanjut, Kesit mengatakan PSSI dengan kondisi saat ini dan pemain naturalisasi yang ada, seharusnya dimanfaatkan dulu yang kemudian melihat hasilnya. Karena, masih kata Kesit, PSSI pun harus bisa menyeimbangkan program naturalisasi dengan pembinaan yang sudah dilakukan atau sedang berjalan khususnya pembinaan usia muda.

"Harus juga menyeimbangkan, karena bagaimanapun juga, harus memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia yang sudah merintis karir dari SSB di tanah air.Makanya, keharusan bagi PSSI untuk semakin memperhatikan pembinaan usia muda. Kompetisi di semua jenjang usia pun harus semakin di aktifkan," tuturnya.

"Karena kalau tidak diaktifkan, kita tidak akan mendapatkan pemain-pemain muda yang mendapatkan atmosfer kompetisi yang muaranya untuk timnas. Kalau sedikit-sedikit pemain naturalisasi, ya nanti tidak bagus juga untuk pembinaan pemain, yang akan berujung untuk prestasi timnas kedepan," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}